Sebuah Ide untuk Mati
WAJAH tirus Agian Isna Nauli Siregar, 33 tahun, kosong tanpa ekspresi. Sebuah selang untuk mengalirkan makanan dipasang ke lubang hidung kirinya. Saat Tempo menjenguknya di Unit Pelayanan Khusus Stroke (UPKS) Suparjo Rustam Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Kamis lalu, pupil matanya terlihat sempat bereaksi terhadap cahaya. Suaminya, Panca Satrya Hasan Kesuma, yang mencoba mengajaknya bicara, hanya mendapat respons suara-suara tak jelas dari mulutn
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini