Penjarahan ikan di laut Indonesia kian marak. Kapal dari berbagai negara merangsek ke wilayah potensi ikan seperti Kepulauan Natuna, Laut Sulawesi, dan Laut Arafuru. Dalam setahun, kerugian negara akibat perampokan isi laut ini tak kurang dari Rp 30 triliun. Kerja mereka rapi bak mafia. Ada kapal besar di tengah laut yang berfungsi sebagai penadah, ada pula kapal khusus yang bertugas mengirim bahan bakar. Kini, lebih dari 500 orang ditahan lantaran aksi maling ikan tersebut.
OMBAK Laut Arafuru memberikan goyangan terakhir MV Huang Wen, Maret lalu. Di Pelabuhan Pamako, Timika, Papua, kapal jumbo bercat putih berbendera Cina itu mengapung tenang. Gelombang laut tak menggoyahkan lambung kapal yang menimbun 490 ton ikan segar ini.
Tak jauh dari MV Huang yang panjangnya 100 meter itu, MV Gou Xhum-66 lego jangkar. Di dalam perut kapal ini juga penuh ikan, sekitar 120 ton. Di tepi dermaga pelabuhan itu pula 22 kapal deng
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.