Selembar Bukti dari Canberra
STEVE Sugita bukan pria perkasa. Tubuhnya bungkuk dan sebagian jarinya cacat serta sulit digerakkan. ”Tapi saya tetap merasa bersyukur karena tidak mati,” ujar pria 68 tahun ini. Kendati bertubuh cacat, ke mana-mana ia tak memerlukan ”pengawal”. Ia tetap berani pergi seorang diri, kendati jalannya bungkuk dan tertatih-tatih.
Pekan-pekan ini Steve berurusan dengan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Sebagai korban ledakan tabung bahan baka
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini