Dari Pojok Sunyi Wiji Thukul
PADA layar itu, tidak tertera bait puisi yang terkenal itu; yang telah mengibar-ngibarkan semangat: ¡±Maka hanya ada satu kata: lawan!¡±.
Pada layar itu, tidak ada api yang berkobar-kobar. Yang kita saksikan adalah seorang Wiji Thukul yang sendiri, yang menghilang dalam kegelapan dan menyapa remang-remang sebagai bagian dari hidupnya. Saat itu kita mengenal Wiji Thukul dalam persembunyiannya di Pontianak setelah peristiwa berdarah 27 Juli 19
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini