Belajar dari 'Tragedi Kamboja'
BAGI Sugiharto, sekali Honda tetap Honda. Agaknya begitu prinsip pria 28 tahun itu dalam memilih motor. Sebulan lalu, ia kehilangan sepeda motornya. Sebelumnya, motor satu lagi miliknya telah dijual. Keduanya bermerek Honda. Terpaksa ia harus membeli motor baru lagi. Sebagai kurir sebuah perusahaan jasa layanan kiriman barang yang berkantor di kawasan Klender, Jakarta Timur, tentu saja ia tak bisa hidup tanpa kendaraan beroda dua itu.
Semul
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini