Tambo Bisnis Tiga Generasi
RUMPUN besar itu dimulai dari sebuah nama, Achmad Bakrie. Seorang bocah tujuh tahun, anak petani kecil yang setiap hari berkeliling Kalianda, Lampung Selatan, menjajakan roti yang disunggi dengan tampah di atas kepala. Tahunnya 1923.
Dari berjualan roti itu—dengan sistem bagi hasil—Bakrie memberanikan diri menjadi agen sayur-mayur. Subuh buta ia sudah menunggu para petani yang hendak menjual hasil panennya. Pekerjaan ini dilakoninya ketika
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini