Ambon
Seorang teman mengingatkan saya akan sepotong sejarah kekerasan di Maluku. Pada tahun 1950-an, Republik Indonesia mengirim sepasukan tentara untuk menghentikan pemberontakan RMS di Ambon. Dalam pertempuran yang terjadi, komandan pasukan khusus TNI tertembak. Ia gugur. Namanya Slamet Riyadi. Ia seorang Katolik.
Fakta itu perlu saya sebut sekarang. Hari-hari ini, di Ambon orang-orang menghidupkan kembali pekik dan bendera "Republik Maluku Sel
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini