Perempuan
Di suatu hari Minggu, di sebuah perjalanan di musim panas tahun 1991, saya mengikuti jemaat yang bersama-sama berangkat ke gereja. Saya dipersilakan ikut masuk. Di ruang sempit yang berumur sekitar 400 tahun itu lukisan-lukisan religius yang bersahaja tapi perkasa seakan-akan ikut hadir dari dinding, bagian dari iman yang bertahan berabad-abad, bahkan di masa pemerintahan Komunis.
Tapi tak ada perempuan.
Ruang itu hanya untuk laki-laki.
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini