Nagasasra & Sabukinten
Minggu, 26 Mei 2019

Seperti umumnya cerita silat, ia dibangun dengan adegan-adegan seru, suspens yang nyaris tanpa jeda—yang menyebabkan pembaca tak mau lepas. Mintardja pencerita yang baik, meskipun ia sering mengisi paragrafnya dengan deskripsi yang repetitif. Di banyak bagian, kalimatnya tak rapi, hanya daur ulang lukisan tentang ilmu-ilmu silat yang dahsyat.
Sang penulis, tentu saja, lebih mengutamakan adegan perkelahian. Dari dia kita tak cukup m
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini