Badui
Ada sebuah cerita tentang seorang Badui yang hidup jauh dari Damaskus, jauh di pedalaman Suriah, yang kecewa ketika ia naik kereta api buat pertama kalinya. "Aku tak puas," ia mengeluh kepada temannya. "Karcisnya mahal, padahal perjalanan berakhir terlalu cepat."
Ia mungkin terdengar bodoh, seperti umumnya cerita orang kota yang mengolok-olok orang udik, tapi sebenarnya si Badui mengingatkan orang-orang modern satu hal: mencapai sesuatu dengan "cepat
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini