Dalam Sajak
—mengenang Sitor Situmorang (1924-2014)
Agam Wispi pernah mengatakan, ia diselamatkan puisi. Penyair ini, seorang anggota Partai Komunis Indonesia, menulis sajak-sajak yang berarti bukan karena isinya semata, melainkan karena sikapnya kepada makna.
Ia memang pernah, beberapa waktu lamanya, mencoba menyerahkan makna kepada kebenaran yang diresmikan Partai. Tapi pada akhirnya ia tak bisa. Pada akhirnya ia kembali kepada puisi itu sendiri:
pui
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini