’Roh’, ’Api’, Kata Bung Karno
Bung Karno mungkin kesepian. Di Ende, diasingkan oleh pemerintah kolonial sejak Februari 1934, hanya satu-dua orang yang berani mengunjunginya. Tentu saja tak ada rapat umum tempat ia bisa berpidato, dielu-elukan orang ramai, didengarkan dengan kagum.
Seorang penulis biografi politiknya, Bernard Dahm, menyebutkan, dalam kesendirian itu Bung Karno ”berpaling mencari lindungan ke dalam Islam”. Di Ende, Bung Karno memang banyak bicara soal Isl
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini