Ulama
Tuhan tak berhenti di pintu gerbang, juga di kota yang sekuler. Ia Maha Tak Terhentikan. Tapi hari-hari ini kita dengar suara sebagian ulama yang tak percaya keajaiban itu.
Mereka risau bahwa ‘pluralisme’, ‘sekularisme’ dan ‘liberalisme’ akan mengalahkan-Nya, karena sejarah yang senantiasa mengelak dari kemutlakan, karena manusia yang tak henti-hentinya jatuh bangun, karena selalu cacat rumusan kita tentang kebatilan dan kebajik
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini