Harapan
Profesor tua yang gemar berdansa itu akhirnya terbaring, sakit, menunggu mati, pelan-pelan. Sebelumnya, tiap Rabu malam ia selalu pergi ke Harvard Square. Di sana ia bergabung dengan para mahasiswa, di bawah sorot lampu yang memancar-mancar dan pengeras suara yang hingar. Ia akan mengikuti irama apa saja, sebuah tango atau sebuah musik Jimi Hendrix, seraya mengenakan kaus oblong putih dan celana olahraga hitam dan sehelai handuk yang dikalungka
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini