Tondinihuta
”Kau lahir di zaman yang kacau. Tempat yang kita tinggali ini bukan huta kita. Marga kita tidak ber-huta di sini. Karena aku terdampar di sini, kau tidak ber-huta. Jalan yang akan kau tempuh masih panjang, aku tidak mungkin menyertai kau nanti.”
Demikian sang kakek alias ompung mengungkapkan kegundahannya kepada Tondinihuta, cucunya. Ya, huta adalah kampung halaman sumber kehidupan tempat orang Batak berpijak dan tempat pulang setela
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini