Naskah Perawan dari Pakualaman
Bundelan naskah setebal bantal itu tertata rapi di enam almari kaca. Almari tua itu berdiri berderet-deret, hampir menutupi empat dinding ruangan seluas 6 x 8 meter itu. Di tengah-tengahnya tampak dua meja besar yang disambungkan jadi satu. Hanya sebuah komputer beserta alat pencetaknya di sudut depan yang mewakili kehidupan modern ruangan itu.
"Dulu tempat ini pengap, jarang dibuka," kata Nyi Mas Ngabei Sestramurti atau Ratna Mukti Rarasari, pen
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini