Jembatan Bahasa: Indonesia-Prancis
Orang-orang di Hindia Belanda jadi akrab dengan istilah mode, salon, parfumerie, dan café. Justru bukan dari kalangan elite birokrat, yang secara politis mengatur kuasa bahasa, kemajemukan bahasa ditawarkan.
arsip tempo : 172204223935.
![](https://images-tm.tempo.co/all/2021/01/01/760555/760555_1200.jpg)
Setyaningsih*
“KIRA-kira ada seperempat jam lamanya Hidjo dan Raden Ajeng Biroe berjalan-jalan di dalam Sriwedari sambil omong-omongan. Lalu mereka duduk di kursi yang sudah tersedia di depan restoran yang sedikit remang dan terlindung dari pandangan orang […] Sesudah meminta dua botol limun kepada jongos restoran, lalu dia berkata kepada Raden Ajeng.” Dalam novel Student Hidjo garapan Mas Marco Kartodikromo yang semula dimuat
...![](https://majalah.tempo.co/assets/images/LockKey.png)
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini