Sukarno sebagai Penulis Kamus Politik
Sebagai politicus, Sukarno sangat suka memberikan voordracht dan tulisan-tulisannya sejak masa awal karier politik sudah dipenuhi istilah asing yang sangat membutuhkan penjelasan untuk para pembaca-pendengar awamnya.
Fauzi Sukri*
PADA edisi dummy-nummer Fikiran Ra’jat (15 Juni 1932), dalam rubrik Primbon Politik (Politiek Vragenbus), Sukarno menulis apa yang bisa disebut sebagai “kamus politik” radikal nasionalistik. Ada kebutuhan massal dan mendesak pada kamus politik bersamaan dengan kebangkitan gerakan nasionalisme sejak awal abad ke-20.
Awal abad ke-20 adalah masa kebangkitan penting bahasa Melayu menjadi bahasa politik revolus
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini