Hikayat Ojek Engkong Pe’i
ALKISAH sekitar 40 tahun lalu untuk pertama kalinya saya naik ojek. Kala itu, saya sewa ojek dari Terminal Bus Kampung Melayu ke Tebet, Jakarta, yang berjarak sekitar dua kilometer. Lalu, pada kesempatan lain, saya membonceng ojek sepeda ontel dari Glodok ke kantor percetakan majalah sastra Horison di Jalan Pintu Besar, Jakarta. Bilangan sepeda motor kala itu tidak sebanyak sekarang. Barulah pada medio 1980, jumlahnya melonjak 20 kali lipat (data
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini