Konteks
Uu Suhardi*
Seorang teman merasa perlu mengusulkan kata baru: tau. Kata itu dibuat sebagai pengganti tahu dalam arti "mengerti", agar berbeda dengan tahu sebagai "makanan dari kedelai putih yang digiling halus-halus, direbus, dan dicetak". Menurut dia, pemakaian tau sudah meluas dan mengikuti pelafalan (Bagja Hidayat, #kelaSelasa, 2014).
Seorang teman lain menyarankan menghidupkan lema helah untuk membedakannya dengan helat (Kurniawan, "Perhelatan,
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini