Mata Gelap, Gelap Mata

Bandung Mawardi*
Seabad silam, 1914, Marco Kartodikromo (1890-1932) menerbitkan novel atau soerat tjerita berjudul Mata Gelap. Novel berisi tokoh-tokoh pendamba kehidupan moderan, pemuja asmara, serta melek uang dan status sosial. Marco mengisahkan kehidupan kaum muda saat mengalami modernisasi di Semarang dan Priangan, 1910. Zaman telah modern. Kita bisa mengerti alam pikir para tokoh melalui persepsi atas busana, uang, profesi, alat transporta
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini