TEMPO 28 Desember 1985
Bangsa Palestina, bahkan seluruh umat manusia yang mencintai kemerdekaan, la-yak berutang budi pada Arafat. Hampir sepanjang hidupnya, tokoh ini berjuang memimpin bangsa Palestina untuk melepaskan diri dari pendudukan Israel.
Arafat mulai menjadi momok bagi Israel sejak gerilyawan Al-Fatah menang dalam pertempuran yang dikenal dengan sebutan perang Karameh pada 1968. Setahun kemudian, dia memimpin PLO. Sejak itu, Palestina adalah Arafa
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini