NU menggandeng Muhammadiyah.. Sebuah Dialog di dalam Islam
Sejarah lahir NU dan Muhammadiyah. Mempunyai corak berbeda tapi mempunyai titik temu dalam tujuan.
BAYANGKAN: sehelai kartu Lebaran ada di meja K.H. A.R. Fakhruddin, Ketua Umum PP Muhammadiyah. Pengirimnya: K.H. A. Siddiq, Rais 'Aam Nahdatul Ulama. Dan di meja kerja Kiai Siddiq, di Jember, juga terdapat kartu Idul Fitri dari rekannya yang di Yogya itu. Isi kedua kartu itu ternyata hampir sama: seuntai doa, dalam tulisan Arab disusul ucapan yang, kalau diganti dengan ungkapan remaja, berbunyi: "Kapan ketemu lagi?"
Mungkin kartu-kartu semacam
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini