Mayjen Sjafrie Sjamsoeddin: "Tugas Saya Menjelaskan, Bukan Berkomentar"

SJAFRIE Sjamsoeddin tetap seperti dulu. Penampilannya rapi dengan seragam hijau angkatan darat (AD) dan lencana-lencana keemasan berkilap tertempel di dada. Ia tampak santai dan banyak senyum. Wajah tampannya pun tampak sama seperti yang terpampang di foto-foto dan di layar kaca ketika ia masih menjadi Panglima Daerah Militer (Pangdam) Jaya, September 1997-Juni 1998. Jumlah bintang yang tersemat di pundaknya pun tetap sama seperti lima tahun silam, tidak bertambah dan tidak berkurang, yaitu dua buah?atau mayor jenderal.

Minggu, 17 Maret 2002

Tapi ada yang berubah pada Sjafrie. Sejak 4 Maret 2002, laki-laki kelahiran Makassar setengah abad silam ini menduduki "posisi terdepan" di Tentara Nasional Indonesia (TNI), yaitu sebagai kepala pusat penerangan (kapuspen). Sebagai seorang infanteri (pasukan tempur AD) yang biasa berada di lapangan dan medan pertempuran?pernah di Timor Timur, Aceh, dan Irianjaya?Sjafrie mengaku tidak menduga mendapat tugas sebagai kapuspen. Apalagi mantan Wakil...

Berita Lainnya