Alvin Lie: "Reputasi Saya Cuma Kelas Lokal"

DI antara anggota Panitia Khusus Dewan Perwakilan Rakyat untuk kasus Bulog—dugaan pemakaian dana secara ilegal oleh Presiden Abdurrahman—Alvin Lie yang paling populer. Bicaranya yang keras tanpa basa-basi, kepandaiannya memilih kalimat "layak kutip" membuat anggota Fraksi Reformasi ini selalu dikejar wartawan. Lagi pula, ia bagai kamus Buloggate berjalan saja: ia hafal setiap tanggal penting kejadian kasus yang bisa membuat Presiden "turun panggung" ini. Tak mengherankan jika handphone-nya hampir setiap kali berdering—ia tiap bulan membayar tagihan pulsa sampai sekitar Rp 4 juta. Anak Semarang berusia 39 tahun itu pun gampang dikenali dari rambutnya yang jabrik.

Minggu, 17 Desember 2000

Alvin sudah lama dikenal vokal, sejak ia menjadi anggota Komisi Lima untuk kasus Bulog dan kasus dana kiriman Sultan Brunei untuk Presiden Abdurrahman, Mei lalu. Sejak itu, bekas pengusaha toko serba ada dari Semarang ini seperti menegaskan langkah untuk banting setir ke bidang politik.

Bagaimana ia menilai pemerintahan Abdurrahman Wahid? "My trust is over," tutur Alvin, tegas. Dan ayah dari tiga orang anak ini siap menghadapi segala

...

Berita Lainnya