Sultan Hamengku Buwono X: Impeachment Disinggung dalam Pertemuan Yogya"
MENU tradisional itu kembali muncul seperti tahun-tahun yang dulu: nasi tumpeng megono lengkap dengan lauk-pauk, tempe bacem, dan jenang (bubur) merah-putih. Ini memang hidangan khas hari jadi. Para tukang masak istana tak lupa menambahkan tumpeng sesaji lima warna—hijau, kuning, merah, putih, dan hitam—untuk merayakan tumbuk ageng (ulang tahun tujuh windu) junjungan mereka, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X. Ulang tahun ke-56 itu jatuh pada Selasa Wage, 1 Agustus 2000, bertepatan dengan "Pertemuan Yogyakarta" yang dihadiri lima tokoh nasional. Maka—tak seperti biasanya—meja perjamuan siang itu disemarakkan pula oleh beberapa menu vegetarian.
Minggu, 6 Agustus 2000
Hidangan ini secara khusus disiapkan Permaisuri Gusti Kanjeng Ratu Hemas untuk Megawati Sukarnoputri. Wakil Presiden RI itu hadir di Keraton Yogyakarta bersama Presiden Abdurrahman Wahid, Ketua MPR Amien Rais, dan Ketua DPR Akbar Tandjung. Sultan Yogya bertindak sebagai tuan rumah sekaligus moderator pertemuan yang berlangsung di Gedong Jene itu. Tuan rumah tampaknya memilih lokasi pembicaraan dengan teliti. Sebab, sejak jauh di masa lampau, gedu
...