Cak markeso di sepanjang jalan

Kehidupan cak markeso, pemain ludruk tunggal (garingan) yang kini hampir punah. (tk)

Sabtu, 9 Juli 1983

MATAHARI Surabaya membasuh wajahnya dengan keringat. Dari lorong ke lorong sepatu big boss hitam lusuh yang dipakainya bagaikan mau terlepas. Tak seorang menyilakannya mampir. Hanya sesekali anak-anak menyapanya: "selamat siang Cak Markeso". Padahal hari itu, sudah belasan kilometer kakinya berjalan. Markeso, laki-laki berusia 63 tahun itu, setiap hari berjalan dan berjalan mengitari kota. Bukan untuk disapa atau diajak m...

Berita Lainnya