Keriuhan tanpa Gaung
Sena-Didi Mime mengemas kesumpekan publik dalam pertunjukan pantomim bersuara. Panggung ramai, tapi penonton sepi.
Minggu, 28 April 2002
ABAH datang.” Seorang pria berpakaian serba putih meneriakkan kalimat ini. Delapan orang lain, yang juga berpakaian serba putih, menirukan kalimat itu. Lantas, kesembilan orang yang wajahnya coreng-moreng ini berlarian di sekeliling panggung. Mereka sedang gelisah. Karena apa? Banyak, dari rangkap jabatan, kasus Bulog, banjir di Jakarta, hingga penyakit leptospirosis. Maka panggung pertunjukan pantomim Dalam Kantong Plastik yang dipentaskan Sen...