Pembunuhan, sekedar tontonan

Pementasan naskah putu wijaya di tim. mengisahkan seorang hakim yang mengadili putera pembesar yang membunuh pelacur. naskahnya memberikan kesempatan permainan perorangan. putu agak terpeleset. (ter)

Sabtu, 31 Maret 1979

DIKETAHUI, satu ciri penting teater masa kini ialah permainan kelompok. Sejak Rendra dan Arifin C. Noer tampil dalam "era baru" di tahun 67/68, ciri ini mulai kelihatan. Tapi tak ada yang paing menonjol dibanding Putu Wijaya -- yang, dari segi itu, bahkan mengalahkan semuanya, termasuk Sardono. Kelompok, dalam sandiwara Putu, bukanlah kumpulan pribadi-pribadi: bukan "para pengiring" dari seorang tokoh, misalnya, dan karena i...

Berita Lainnya