Sebuah Mimbar untuk Putu Wijaya

Dramawan dari seluruh Indonesia mementaskan naskah-naskah teater karya Putu Wijaya. Ada pula pentas aktor cilik berusia delapan tahun.

Senin, 11 Oktober 2010

MATA kecilnya terpejam di balik kacamata silindris empat. Bocah perempuan berambut ikal itu sedang berkonsentrasi penuh. Sesaat kemudian, kata-kata meluncur lancar dari bibir mungilnya. ”Bangun! Bangun, anakku! Sudah waktunya kau menatap dunia. Lihatlah dan arungi kehidupan. Menjalani takdirmu sebagai ayam. Keluarlah!” teriaknya.

Walau cadel, Sigrid Minerva Boni Avibus, 8 tahun, tetap mantap membawakan monolog Tok Tok Tok, naskah yang dicipt

...

Berita Lainnya