Sri Tanjung dengan Tujuh Nada

Kadek Suardana menggubah lakon klasik Sri Tanjung dalam aroma kontemporer. Musik dan tari berkolaborasi menjadi sinergi.

Senin, 16 Maret 2009

Cihnane luwih, yan suganda nelikup, Hyang kala wus prapta….

Secuil doa, itu saja yang sempat didaraskan Sri Tanjung kepada dewata. Dalam simpuhnya, perempuan jelita itu menyadari hidupnya tak akan lama. Saat doa ditutup, Sida Paksa, pria yang baru menikahinya, menghunjamkan keris dengan kemarahan membabi-buta. Gending se­londing pun riuh rentak.

Tubuh Sri Tanjung terkulai. Perlahan­ sukmanya menghadap ke kahyangan. Tapi pintu tertutup rapat

...

Berita Lainnya