Semar Bersayap dan Robot Kloning

Senin, 6 Februari 2006

KALIAN memang mau melupakanku! Raden Mas Suhikayatno tersengal kelelahan di puncak amarah-nya. Tubuhnya terhuyung menuju kursi goyangnya. Ia duduk menggeletar, meraih selimut, menutupi tubuhnya yang menggigil. ”Alangkah mengerikan dilupakan,” ia berdesis.

Di bagian belakang panggung ada undak-undakan, berujung pada pintu yang membelah dua jendela. Dua ba-yangan Suhikayatno yang terpancarkan pada bidang jendela ”memandang” tubuh di kursi

...

Berita Lainnya