Ketika Tari Menjadi Cermin Realita
"Respons Seniman Tari atas Realita" kembali digelar di Taman Ismail Marzuki. Pementasan tari dengan tema yang beragam dan kualitas yang berbeda-beda.
Senin, 22 Maret 1999
SEBUAH kafe, studio penyiar radio, ruang keluarga dengan piano yang berdenting. Tiga ruang yang terpisah: tak saling mengenal. Mungkin asing. Di kafe itu ada perjanjian untuk bertemu, tapi tak jelas apakah akan ditepati. Di studio, penyiar berceloteh, tapi kata-kata telah lama menguap. Denting piano bernyanyi, tapi entah untuk siapa. Ketiganya seperti menyiratkan betapa di sebuah kota besar, keterasingan, juga sepi, bisa menyergap siapa pun. ...