Membebaskan Gerak, Menolak Ornamen
Festival tari kali ini sebagian membawa kecenderungan baru, lebih esensial, dan tak semata bertumpu pada teknik.
Senin, 19 Juli 2004
Di bibir panggung, seorang perempuan membaca puisi. Darinya, berlarik-larik kata meluncur takzim. Sebuah pencapaian yang dihasilkan dari persekutuan ketenangan membaca dan kekuatan kata. Dua lembar kertas telah habis terbaca. Di lembar ketiga, sesosok tubuh muncul di belakangnya, berjalan tenang, dan diam di tengah panggung, untuk memulai sebuah gerakan improvisasi.
Tubuh yang menari itu Ming-Shen Ku, koreografer perempuan Taiwan. Ia tampil
...