Saat Dia Menusuk Bayangan

Sebuah duet tari mengesankan yang dipentaskan oleh Eko Supriyanto di Teater Utan Kayu, Jakarta, akhir pekan silam mengalir dan bersahaja.

Minggu, 10 Maret 2002

Dia menggurat bayang-annya sendiri. Dia meng-guratkan ujung lancip pedang itu ke lantai. Dia menusuk memori gelapnya. Inilah sebuah tari yang semata-mata mengandalkan sepi, tubuh halus yang bertenaga, dan bayang-bayang hitam sebagai metafora sisi gelap manusia. Dua buah lampu membentuk garis cahaya. Cahaya itu seolah berkas-berkas rembang yang luruh. Selepasnya adalah ruangan gelap. Penonton bak terbelah menjadi dua bagian. Eko dengan rambut ...

Berita Lainnya