TAK ada peran Kristus, Maria, atau Herodes. Para penari pun hanya mengenakan pakaian sehari-hari, lugu, dan seluruhannya membentuk suasana kelam. Memang muncul sepenggal adegan misa gereja. Atau sebuah adegan seorang wanita digotong beramai-ramai, hingga tubuhnya menggelantung, kedua tangannya terentang ke samping, dengan kepala tengadah -- sangat mudah mengesankan penyaliban Yesus. Tapi dalam karya Bagong Kussudiardjo ...