Antara Mati dan Hidup

Asia Tri 2008 di Yogyakarta menghadirkan para maestro butoh dari Jepang berumur 70-an tahun. Gerakannya memang agak lambat, tetapi energi yang terpancar membuat mereka tampak lebih muda.

Senin, 22 Desember 2008

SOSOK itu meliuk, menekuk, merayap, dan merangkak, mengingatkan pada sosok binatang yang sedang berontak melawan belenggunya. Di panggung, dia tak sendirian. Tiga orang pemain gamelan Bali Salekat, Dewa Ketut Alit, Kadek Widana, dan Gusti Ketut Muliawan, mengiringi gerakannya.

Panggung di-setting dengan warna hitam. Sosok tubuh manusia berkepala plontos itu, dengan kulit berbalur cat tubuh sewarna kapas, tersorot lampu panggung. Di sisi kiri p

...

Berita Lainnya