Perlawanan Seorang Tunadaksa

Seorang penari cacat dari Jepang menyajikan repertoar-repertoarnya di Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Banyak terpengaruh ide butoh.

Senin, 4 Februari 2008

Ia cacat. Sejak berumur tiga tahun ia menderita cerebral palsy dan polio. Kakinya lumpuh, tak kuat menyangga tubuhnya sendiri. Untuk bergerak jauh ia harus digendong atau menggunakan kursi roda.

Di kalangan pekerja seni di Yokohama dia dikenal sebagai orang yang gigih memperjuangkan tempat bagi orang tunadaksa untuk mengekspresikan tubuhnya. Ia membentuk teater Taihen, pelesetan dari kata Jepang, hentai, yang berarti aneh. Dalam teater itu ia be

...

Berita Lainnya