Lima Menguak Singapura

Lima koreografer muda kita mementaskan karyanya di Museum Nasional Singapura. Penting untuk memperlihatkan sebuah pembauran tradisi dan kemodernan.

Senin, 12 November 2007

Kening Eko Supriyanto disentuhkan ke lantai. Begitu ia melakukan gerakan seperti sujud itu, terdengarlah dung, suara pukulan drum memecah kesunyian. Musik Tony Prabowo Requiem mengurung ruangan. Suara Nyak Ina Raseuki yang direkam dengan teknik pre-recorded, berlapis-lapis, timpal-menimpal, bagai sebuah paduan suara di gereja. Di tengah suasana kor itu, Eko melakukan tari tunggal sekitar 10 menit.

Requiem adalah sebuah ode untuk kematian. Dan Ek

...

Berita Lainnya