Tanggapan Pembaca

Minggu, 2 September 2001

MENANGGAPI tulisan di rubrik Aksara berjudul ”Mana Dadamu, Nasionalisme?” pada TEMPO, Edisi 19 Agustus 2001, saya merasa bahwa nasionalisme dan patriotisme terhadap bahasa Indonesia sangat kurang. Sehingga mereka seenaknya menggunakan kata serapan atau kata asing yang sebetulnya tidak perlu. Hal itu terlihat jelas pada tulisan yang terdapat pada berbagai surat kabar dan majalah berbahasa Indonesia. Juga percakapan di radio maupun televisi...

Berita Lainnya