Surat Dari Redaksi

Sabtu, 3 Oktober 1998

TEMPO kembali, setelah empat tahun dibungkam. Ternyata tak mudah. Sejak pembredelan, majalah ini tumbuh jadi seperti makhluk dongeng. Besar, berat, tapi tak pernah berwujud. Ada sebab-sebabnya.

Pertama, reaksi yang begitu keras dari khalayak ramai, ketika 21 Juni 1994 majalah ini, bersama DeTik dan Editor, dilarang terbit oleh yang berkuasa. Pertama kali dalam sejarah pers Indonesia, para pemuda, aktivis, juga wartawan, turun ke jalan di beb

...

Berita Lainnya