Titik Balik Tukul Arwana

Melejit ke puncak popularitas setelah belasan tahun jatuh-bangun. Penggemarnya minta dia ojolali—jangan lupa.

Senin, 5 Februari 2007

Tukul Arwana pernah tak kuasa menahan geli mendengar komentar ayahnya atas kesuksesan yang ia reguk saat ini. Abdul Hamid, sang bapak, pura-pura takjub karena hanya dengan berjualan pring (batang bambu) Tukul bisa hidup enak. ”Lho, kok jualan pring? Saya, kan, ngelawak, Pak,” sergah Tukul waktu itu. Sang ayah menjawab tangkas, juga kocak. ”Iya, jualan pring, pringas-pringis (cengengesan), maksudnya.” Tukul spontan ngakak.

Kini dia bisa m

...

Berita Lainnya