Pensil dan Batin Kampung Pengembara
X Ling memamerkan kembali sketsa-sketsanya di Duta Fine Arts Gallery, Jakarta. Di usia senja, kecermatannya menangkap detail kota masih kuat.
Minggu, 9 Februari 2003
Seorang tua bergelung konde kecil, dengan rambut dan jenggot memutih, bersandal jepit, berdiri di trotoar, bertahan dalam terik. Siang itu panas membakar bilangan Senen, Jakarta. Sebuah tripleks untuk tumpuan kertas dicangklongkan dari lehernya. Ia menggambar. Orang-orang mengerumuninya, ia tak terganggu. Seperti seorang pendekar dalam kisah-kisah silat, lelaki 67 tahun itu punya konsentrasi tinggi. Matanya awas menangkap mikrolet-mikrolet,
...