Mempertahankan perang tanding
Reog khas ponorogo bisa bertahan, antara lain, berkat festival yang menginjak tahun ke-10. tapi, di balik sambutan meriah penonton, hidup grup reog sulit.
Sabtu, 25 Juni 1994
SINGABARONG, wajahnya berubah mengerikan. Bola matanya melotot, melirik ke kiri ke kanan. Rambut gimbalnya yang bersulur-sulur seperti Ruud Gullit, melambai-lambai mengikuti gerakan kepalanya. Ia mengintai ke mana musuhnya bergerak. Di kepalanya, bertengger merak dengan sayap mengembang. Singabarong lantas mengaum, menerkam. Tapi Klanasewondo, musuhnya, yang ditakdirkan menang, melengos dengan gemulai. Tar, tar, tar ... pecut andalan K...