Duka dan Satwa-satwa Aneh
Cinanti Astria Johansjah melukiskan duka lewat binatang. Bicara tentang sang tunggal dan sang liyan.
Senin, 17 April 2017
RUANG itu gelap. Hanya ada cahaya remang-remang menyorot sebuah kursi. Terasa sunyi dan menyesakkan. Di hadapan kursi itu terdapat 10 lukisan berukuran sama. Sulit melihat lukisan-lukisan itu dalam temaram. Beberapa pengunjung tak mau berlama-lama dalam ruangan itu. Hanya melihat sekilas, lalu berlalu. "Seram," mereka berbisik.
Saya memberanikan duduk di kursi itu. Ketika saya duduk, sorot remang-remang itu hilang digantikan kegelapan absolut. Dua
...