Sejarah 'Cepat Saji' di Cemeti

Dua puluh lima tahun perjalanan Galeri Cemeti Yogya sebagai galeri alternatif digelar dalam sebuah pameran.

Senin, 10 Maret 2014

Suatu ketika, pada awal 2000-an, Mella Jaarsma, pendiri Galeri Cemeti, berujar, apa yang sering disebut sebagai ruang seni alternatif di Indonesia pada umumnya bukanlah sebuah kenyataan, melainkan harapan. Pasalnya, ruang itu bukanlah alternatif terhadap sesuatu yang mapan. Lembaga semacam itu, kata dia, tidak ada di Indonesia.

Mungkin saja Mella lupa bahwa sudah lama para seniman di Indonesia getol mengkritik keberadaan lembaga mapan seperti

...

Berita Lainnya