Pesta Zapin di Bengkalis

Ikon seni budaya Melayu yang satu ini semakin menarik perhatian. Bukan sekadar urusan popularitas, tapi menjaga nilai kehidupan.

Senin, 4 Januari 2010

WAHAI, emak, mandikan aku, badanku ini amatlah kotor. Wahai, emak, emakku sayang....” Sang penyanyi, seorang perempuan 30-an tahun, suaranya naik-turun di antara denting gambus, sebuah instrumen petik berbentuk buah pir, dan tepukan marwas. Enam penari melangkah, badannya berputar. Riang, mengikuti dendang tentang gadis yang kesepian dan mengharap sang emak turun tangan: mengawinkannya.

Malam itu, Ahad dua pekan lalu, lebih dari seribu orang

...

Berita Lainnya