Chairil Anwar dan Bahasa Baru dalam Sastra Indonesia

Terlepas dari berbagai tuduhan terhadap karyanya, Chairil Anwar memang seorang penyair. Artinya, dia memperhatikan kata dan memberi gaya baru pada bahasa Indonesia.

Minggu, 9 Januari 2000

Oleh: Sapardi Djoko Damono

Sastra Indonesia ada zaman Jepang, seorang pemuda menulis sebuah sajak yang salah satu barisnya adalah "Aku mau hidup seribu tahun lagi". Hanya beberapa tahun sesudah itu, yakni pada 1949, ia meninggal dunia pada usia menjelang 27 tahun. Tetapi sajak-sajaknya tetap hidup sampai hari ini dan mungkin sampai seribu tahun lagi. Pada tahun terakhir menjelang kematiannya, ia menulis "Hidup hanya menunda keka

...

Berita Lainnya