Erawan Membaca Diri

Dua puluh tahun berkarier, Nyoman Erawan memboyong lebih dari 100 lukisannya dan juga instalasinya di Bentara Budaya, Jakarta. Ia ingin membaca dirinya sendiri.

Minggu, 4 Mei 2003

Suatu sore pada tahun 1990-an, di pantai Karang Asem, Bali, perupa Nyoman Erawan melihat perahu-perahu cadik rusak. Sudah bolong-bolong, lapuk, keropos, terkena panas, tercampakkan. Ia merasa tergetar. "Perahu seperti juga manusia, punya perjalanan yang panjang," ia mengenang. Saat itu lalu ia menyewa truk untuk membeli dan mengangkut sampan-sampan itu. Potongan-potongan perahu rusak itu kini telah melanglang buana ke berbagai galeri. Beberapa ...

Berita Lainnya