Ke Venesia, Membawa 'Darah'

Setelah Affandi pada 1954, lima perupa kita bakal ke Bienal Venesia, Italia.

Minggu, 2 Maret 2003

DENGAN baju putih, celana putih, dan sepatu putih, Rabu malam pekan lalu, perupa Wianta melangkah tegap memasuki rumah penjagalan hewan, Pesanggaran, Denpasar. Sapi-sapi dipotong lehernya. Darah segar berceceran di lantai. Sebagian lagi ditampung di ember dan panci. Tanpa rasa segan ia menciduk semangkuk darah. Lalu, di atas kanvas yang sudah ditempeli foto potongan-potongan tubuh tragedi bom Bali, ia menyapukan kuas. Seperti kehilangan kesad...

Berita Lainnya